Transformasi Pendidikan Melalui Penguatan Global Education Cooperation Mechanism

Foto ilustrasi: Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbudristek, Anindito Aditomo

edukasinfo.com | United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) bekerja sama dengan SDG-Education 2030 Steering Committee menyelenggarakan Global Education Meeting (GEM) 2021 secara virtual, Selasa, (13/7).

Dalam pertemuan itu membahas tentang Endorsement of the Working Group’s proposal on the improved Global Education Cooperation Mechanism (GCM) serta berbagi praktik baik yang dilakukan oleh negara anggota dalam upaya mengakselerasi ketercapaian Sustainable Development Goal (SDG) 4 di masa pandemi Covid-19.


Para Menteri Pendidikan dan delegasi negara anggota, perwakilan UN Agencies, organisasi internasional dan regional, organisasi kemasyarakatan/teaching profession, yayasan, serta berbagai sektor privat turut hadir dalam pertemuan tersebut.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia, Anindito Aditomo, menyampaikan apresiasi dan dukungan atas proposal dari Kelompok Kerja penguatan Global Education Cooperation Mechanism (GCM).


Penguatan GCM dilakukan guna memastikan akselerasi koordinasi dan penyelarasan pendidikan secara global yang lebih efektif dan efisien menuju agenda SDG 4 Pendidikan 2030. Adapun fungsi utama dari GCM yakni melakukan mobilisasi pendanaan global untuk pendidikan, mengadvokasi formulasi dan implementasi kebijakan berbasis bukti, dan sebagai instrumen monitoring.

Di Indonesia, kebijakan Merdeka Belajar merupakan bentuk upaya pemerintah melakukan transformasi pendidikan untuk mencapai SDG 4. Kebijakan ini diharapkan dapat melahirkan anak-anak Indonesia yang pembelajar sepanjang hayat, demokratis, dan produktif sebagai warga Indonesia dan dunia.


"Melalui Merdeka Belajar kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman, adil, dan inklusif serta memupuk kompetensi fundamental bagi anak-anak Indonesia dalam proses belajar, seperti berpikir kritis, kolaboratif, mandiri serta penanaman karakter dan nilai-nilai keterbukaan, toleransi, dukungan terhadap hak asasi manusia, dan kesetaraan gender," ucap Anindito.

Kemendikbudristek juga berupaya mentransformasi assesmen dan akreditasi untuk seluruh satuan pendidikan di Indonesia. Ke depannya, kepala sekolah dan pemerintah daerah akan mengevaluasi keberhasilan sekolah dalam meminimalisir kesenjangan pendidikan, baik dalam hal konteks akses dan capaian pembelajaran antar gender, sosio ekonomi serta dalam konteks pedesaan dan perkotaan.


alam menghadapi pandemi Covid-19 yang berlangsung lebih dari satu tahun ini, pemerintah melalui Kemendikbudristek telah memberikan dukungan berupa paket data internet untuk siswa dan guru, menyederhanakan kurikulum nasional, menyusun modul pembelajaran, dan membuat materi dalam bentuk audio visual untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Comments