Tingkatkan Pendidikan dan Promosi Budaya Indonesia, KBRI Tokyo Dirikan PKBM di Ibaraki.

edukasinfo.com | Pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Jepang tengah mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk wilayah Prefektur Ibaraki. PKBM Ibaraki dibangun di dalam kompleks Masjid At-Taqwa Koga-shi, Ibaraki.

Dana pembangunannya berasal dari dana swadaya WNI setempat dan didukung penuh oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang serta KBRI Tokyo. PKBM ini nantinya akan menjadi pusat kegiatan pendidikan dan toko halal sekaligus sebagai centra kegiatan ekonomi Warga Negara Indonesia (WNI) di daerah tersebut.


Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI), Heri Akhmadi dalam kunjungannya memantau lokasi pembangunan sangat mendukung proses pembangunan masjid yang sekaligus akan dijadikan sebagai PKBM, dan berharap dapat menjadi wadah promosi budaya Indonesia. Dengan demikian, dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia di wilayah tersebut.

"Jadikan masjid tidak hanya sebatas tempat ibadah, melainkan pula sebagai tempat sosial kemasyarakatan," ucap Dubes Heri pada Rabu (30/6).


Sementara itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Tokyo, Yusli Wardiatno menambahkan,  KBRI Tokyo memiliki program pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) tingkat pendidikan dasar dan menengah yang diselenggarakan oleh Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) dan pendidikan tinggi.

“SRIT akan menawarkan PJJ agar akses pendidikan dapat dirasakan oleh seluruh WNI di Jepang” ujar Yusli.


Selain PJJ, KBRI juga memliki program kursus jarak jauh untuk tiga mata pelajaran, yakni Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, serta Bahasa Indonesia. Ketiga mapel tersebut merupakan mapel wajib di Indonesia. WNI yang berada di Tokyo diharuskan untuk belajar ketiga mapel tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Dubes RI menggelar dialog bersama tokoh-tokoh agama dan komunitas masyarakat Sahabat Indonesia di Oarai, Ibaraki. Tokoh-tokoh yang hadir di antaranya Ketua Umat Katolik Oarai, Kiki Sinaulan, Pendeta Petra Rau dari Gereja Masehi Injil di Minahasa (GMIM) Nazareth Oarai, Pendeta Cynthia Rambitan dari Gereja Masehi Injil di Jepang (GMIJ) Betlehem dan tokoh masyarakat, Jhony Galag.


Dubes RI mengapresiasi solidaritas dari para tokoh masyarakat atas perlindungan terhadap WNI di Jepang. Keamanan WNI merupakan prioritas KBRI Tokyo, sehingga penerapan protokol kesehatan, kerja sama, dan koordinasi dengan KBRI Tokyo harus ditingkatkan untuk menjaga nama baik Indonesia.

Diakhir kunjungannya ke Ibaraki, Dubes Heri juga menyempatkan diri untuk bertemu dengan masyarakat Bali yang tergabung dalam Asosiasi Orang Bali di Ibaraki (Asobi).

Comments