Kasi Kurikulum PSMA Dikbud NTB Tetap Utamakan Kualitas dalam PTM Terbatas

Foto: Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum Bidang PSMA Dikbud NTB, Purni Susanto, S.Pd., M.Hum

edukasinfo.com | Dalam rangka pemantapan pelaksanaan pembelajaran tahun ajaran 2021/2022, Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum Bidang Pembinaan SMA, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Purni Susanto, S.Pd.,M.Hum., paparkan arah kebijakan Dikbud NTB terkait implementasi kurikulum darurat dan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di masa pandemi Covid-19, pada Kamis (22/7).

Arah kebijakan Dikbud NTB dipaparkan dalam kegiatan In House Training (IHT) tentang "Implementasi Kurikulum Masa Pandemi, Tupoksi GTK dan Konsep Managerial Ekskul" bagi guru dan tenaga kependidikan yang diselenggarakan oleh SMA Negeri 1 Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.


Dalam acara tersebut, Kasi Purni menyampaikan secara rinci beberapa kebijakan pemerintah terkait mekanisme pelaksanaan asesmen nasional (AN) sebagai pengganti ujian nasional (UN) dan pelaksanaan PTM terbatas bagi sekolah-sekolah yang masuk zona orange penyebaran Covid-19. Sementara untuk zona merah tetap belajar dari rumah (BDR).

"PTM Terbatas maksudnya adalah terbatas secara waktu, terbatas jumlah orangnya, dan terbatas pembelajarannya yang dikhususkan untuk materi-materi esensial" ucap Kasi Kurikulum.


Lebih lanjut, Kasi Purni menegaskan bahwa untuk zona aman seperti Kabupaten Lombok Tengah tetap diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran dengan mengkombinasikan model daring dan luring. Adapun teknis pelaksanaan sepenuhnya diserahkan kepada sekolah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan serta menghadirkan pembelajaran yang variatif, menarik, menyenangkan, dan bermakna.

"Untuk PTM terbatas tahun ini, kita sudah punya pengalaman bagaimana mengelola pembelajaran baik secara luring maupun daring. Karenanya, ke depan pengelolaan itu (pembelajaran) bisa lebih berkualitas baik dalam proses pembelajaran maupun dalam proses evaluasi" harap Purni.


Sebagai informasi, Dikbud NTB sebelumnya telah melakukan evaluasi pembelajaran selama masa pandemi Covid-19. Secara umum, hasil evaluasi pembelajaran menunjukan masih ada peserta didik dan pendidik yang belum konsisten mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Data tersebut diperoleh berdasarkan jumlah sebaran responden yaitu, 118 pengawas, 387 kepala sekolah, dan sebanyak 251.376 peserta didik. Jumlah tersebut tersebar dalam 10 kabupaten/kota se-NTB yang terdiri dari 315 SMA dan 174 SMK.


Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Dikbud Lombok Tengah, Nur Ahmad, M.Pd., juga menjelaskan program baru Dikbud NTB yakni program 4P (profil, penampilan, pelayanan, dan prestasi) yang harus diterapkan di seluruh lembaga pendidikan. "InsyaAllah dengan program 4P akan berdampak pada kualitas sekolah," harapnya.

Selain menentukan arah kebijakan penyelenggaraan pendidikan dan berbagai program unggulannya, Dikbud NTB juga memberikan reward kepada satuan pendidikan, pengawas, kepala sekolah, guru, dan siswa berprestasi.


Saat ini, Dikbud NTB melalui Bidang Pembinaan SMA tengah berupaya merealisasikan rencana kerja yang telah disusun, seperti SMA Terbuka, Guru Tamu, Literasi Digital, SMA SKS, Sister School, Jambore Tahfidz, dan Sekolah Penggerak.

Comments