Pemenang Kompetisi Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (KNMIPA) 2021


edukasinfo.com | Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi mengumumkan juara Kompetisi Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (KNMIPA) Tingkat Nasional 2021. Sebanyak 260 mahasiswa di seluruh Indonesia memperebutkan 25 medali yang terdiri dari 4 Medali Emas, 6 Medali Perak, 10 Peraih Medali Perunggu, dan 5 peraih honorable mention.


Pada bidang Matematika, medali emas diraih oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Fahreezan Sheraz Diyaldin; mahasiswa dari Universitas Indonesia, Steven Fernaldy Tanno; mahasiswa Institut Teknologi Bandung, Abdillah Ahmad dan Kinantan Arya Bagaspati.

Sementara untuk medali perak diraih oleh mahasiswa Universitas Indonesia, Tasnim Bilal dan Laurensius Fabianus Steven; mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Naelufa Syifna Wifaqotul Muna, I Komang Sadhu Gunawan, dan Fani Haerul Anam Rofi'I; serta mahasiswa Institut Teknologi Bandung, Reynald Saputra.


Adapun Peraih medali perunggu, yaitu mahasiswa Universitas Brawijaya, Muhammad Husnul Khuluq dan Jerry Budiharjo; mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Muh. Fadlan; mahasiswa Universitas Indonesia, Yaseen Fajrie Yudha Ghozali; mahasiswa Institut Teknologi Bandung, Aditya Dwianto; mahasiswa Universitas Hasanuddin, Jeki Saputra; mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan, Elbert Louis; Universitas Sumatera Utara, Fevin; mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI, Afifudin Lisgianto; dan Arief Rachman Hakim dari Universitas Negeri Surabaya.

Sedangkan peraih Honorable Mention (HM), yakni Yudha Widianto dari Universitas Sanata Dharma, Muhammad Nur Fadli dari Universitas Diponegoro, Agustinus Bravy Tetuko Ompusunggu dari Universitas Indonesia, Muhammad Thoriq dari Universitas Pendidikan Indonesia, dan I Kadek Narayana Aji Saka dari Universitas Pendidikan Ganesha.


Selanjutnya, peraih medali emas di bidang Fisika adalah mahasiswa Institut Teknologi Bandung, Bryan; mahasiswa Universitas Indonesia, Leonardus Brahmantyo Putra, Ahmad Arsy, dan Muhammad Fauzan Syahbana.

Sedangkan peraih medali perak, yaitu mahasiswa Institut Teknologi Bandung, Arkananta Rasendriya; mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Gusti Putu Surya Govinda Atmaja dan Alvin Surya Putra; mahasiswa Universitas Indonesia, Alfian Gunawan dan Jesaya Christian Ido Raja Situmeang; dan Steven Tanady dari Universitas Sumatera Utara.


Peraih medali perunggu adalah Zahara Zettira dari Universitas Andalas, Fadli Januar dari Universitas Airlangga, Nicholas Gilang Pradipta Kusuma dari Universitas Gadjah Mada, Zamrori Sudi Maulana dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Daniel Sugihantoro dari Universitas Sebelas Maret, Aulia Anshari Rahman, Dharma Prasetya Permana, dan Muhammad A'an dari Institut Teknologi Bandung, Rukhshon Muhammad Fairuz Abadiy dari Institut Pertanian Bogor, dan Muhammad Rifqi dari Universitas Brawijaya.

Sementara itu, para peraih HM di bidang Fisika adalah Surya Anoraga Justitia Yusman dan M. Labib Alfaraby dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Mohamad Arsya Kaukabi dari Universitas Diponegoro, Ahmad Rizky dari Institut Pertanian Bogor, dan Geoffrey Orlando dari Universitas Sumatera Utara.


Kemudian, untuk bidang Kimia, medali emas diraih oleh mahasiswa Institut Teknologi Bandung, Mark Soesanto dan Azarya Adirama; Joana Sugiarto dari Universitas Gadjah Mada, dan Michael dari Universitas Indonesia.

Berikutnya, para peraih medali perak yakni Bayu Dwiputra dan David dari Institut Teknologi Bandung, Andika Prasetyo Santoso dari Universitas Surabaya, Michael Lesa dan Natanael Tama Hasaya dari Universitas Indonesia, dan Dzumirrotunnisa Retsa Renigia dari Universitas Brawijaya.


Selanjutnya, peraih medali perunggu adalah Rendy Wijaya dari Universitas Brawijaya, M. Rofif Nurfaizi dari Institut Teknologi Sumatera, Dayanu Ikhsanuddin dan Virna Agustisari dari Universitas Gadjah Mada, Antama Andoni Alkautsar dari Universitas Diponegoro, Muhammad Rafli Fadhilah dari Institut Teknologi Bandung, A. A. Gd Bagus Mahendra dari Universitas Pertamina, Selmi Fiqhi Khoiriah dari Universitas Pendidikan Indonesia, Rizky Rafi Rahmawan dari Universitas Padjadjaran, dan Achmad Nurul Yaqin dari Universitas Sebelas Maret.

Sementara itu, HM diraih oleh mahasiswa Universitas Sam Ratulangi, Hans Kristian; mahasiswa Universitas Diponegoro, Ahmad Ibnu Fahlan; mahasiswa Universitas Andalas, Nurul Pratiwi; mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Yusuf Syahril Alam; dan Rd Praditya Fadly Chandra Samiadji dari Universitas Airlangga.


Pada bidang Biologi, medali emas diraih oleh Christopher Chandra dan Amalia Alita Fananda dari Institut Teknologi Bandung, Dias Chandra Aditya dari Institut Pertanian Bogor, dan Faqrizal Ria Qhabibi dari Universitas Brawijaya.

Untuk medali perak, berhasil dimenangkan oleh I Gusti Made Raka Alpin Aditya dari Universitas Gadjah Mada, Joan Nadia dari Institut Bio Scientia Internasional Indonesia, Rizki Maulana Yusuf dari Institut Pertanian Bogor, Alfred Patisenah dari Institut Teknologi Bandung, Nur Ilmiah Sakinah dari Universitas Pendidikan Indonesia, dan Nur Awaliyah Mentari Sukma dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember.


Sedangkan medali perunggu diraih oleh mahasiswa Universitas Airlangga, I Putu Agus Arsana, Sirojudin, dan Muhamad Zulqi Prishandi Wijaya; mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman, Luqman `Abdan Syakuran; mahasiswa Universitas Jember, Annisyah Nurmitha Oktarina; mahasiswa Universitas Udayana, Putu Emilia Dewi; mahasiswa Universitas Brawijaya, Adzral Alamsyah; mahasiswa Universitas Negeri Surabaya, Nur Sofiatul Aini; mahasiswa Institut Pertanian Bogor, Elaeisa Azizah; dan Sasangka Adhita Nugraha dari Universitas Gadjah Mada.

Peraih HM pada bidang Biologi, yakni M. Zahrul Rahmatillah dari Universitas Syiah Kuala, Muhammad Irfan Afifudin dan Samuel Febrian Wijaya dari Universitas Indonesia, Pratama Atha Nafi dari Universitas Gadjah Mada, dan Josefanny dari Institut Teknologi Bandung.


Untuk diketahui bersama, bahwa penyelenggaraan KNMIPA diklaim sangat penting dilaksanakan di tengah dunia yang makin kompleks, perkembangan teknologi yang semakin dinamis, serta adanya perubahan ekonomi, sosial, dan budaya akibat kemajuan teknologi. Hal tersebut dikarenakan oleh perkembangan ilmu pengetahuan membutuhkan fondasi yang kuat dalam mengembangkan inovasi ke depan.

Di samping itu, kerja sama lintas keilmuan antara MIPA dan kelompok ilmu sosial, kesehatan, pertanian, dan teknologi serta ragam rumpun ilmu lainnya, akan memberikan solusi fundamental, menyeluruh dan utuh bagi bangsa.


Penyelenggaraan KNMIPA 2021 merupakan pegelaran yang kedua kalinya yang dilaksanakan secara daring sebagai bentuk adaptasi kebiasaan baru di tengah kondisi pandemi yang belum usai. Hal ini membuktikan bahwa para mahasiswa terus berkomitmen belajar, menolak menyerah, dan terus berprestasi dari rumah.

Comments