Pendekatan Teori Pembangunan dan Peran

1. Teori Pembangunan

Pembangunan adalah kata benda netral yang maksudnya adalah suatu kata yang digunakan untuk menjelaskan proses dan usaha untuk meningkatkan kehidupan ekonomi, politik, budaya, infrastruktur masyarakat, dan sebagainya. Konsep pembangunan adalah berdiri sendiri sehingga membutuhkan keterangan  lain, seperti, pembangunan model kapitalisme, pembangunan model sosialisme, atau pun pembangunan model Indonesia, dan seterusnya (Fakih, 2009:10).

Menurut Fakih, teori pembangunan berarti teori sosial ekonomi yang sangat umum. Sementara itu, di lain pihak terdapat suatu pandangan lebih minoritas yang berangkat dari asumsi bahwa kata ‘pembangunan’   itu sebuah discourse, suatu pendirian, atau suatu paham, bahkan suatu ideologi yang berkaitan dengan teori perubahan sosial.

Dengan demikian, masyarakat yang memegang komitmen dan semangat melakukan pembangunan memajukan suatu daerah tertentu dapat dikatakan memiliki ideologi pembangunan. Konsep pembangunan di Desa Menceh berkaitan dengan peningkatan kehidupan ekonomi, sosial budaya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

2. Teori Peran

Kesuksesan sebuah pembangunan desa baik dalam perencanaan maupun hasil sangat ditentukan oleh peran anggota dan indikator-indikator pembangunan desa yang terukur. Adapun yang dimaksud peran dalam Jurnal Hutami yakni Teori Peran (Role Theory) merupakan teori yang merupakan perpaduan antara teori, orientasi, maupun disiplin ilmu. Selain dari psikologi, teori peran berawal dari sosiologi dan antropologi (Sarwono, 2002). Dalam ketiga ilmu tersebut, istilah “peran” diambil dari dunia teater. Dalam teater, seorang aktor harus bermain sebagai seorang tokoh tertentu dan dalam posisinya sebagai tokoh itu ia diharapkan untuk berperilaku secara tertentu.

Posisi aktor dalam teater (sandiwara) itu kemudian dianologikan dengan posisi seseorang dalam. Sebagaimana halnya dalam teater, posisi orang dalam masyarakat sama dengan posisi aktor dalam teater, yaitu bahwa perilaku yang diharapkan tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berada dalam kaitan dengan adanya orang-orang lain yang berhubungan dengan orang atau aktor tersebut. Dalam konteks pembangunan desa bahwa peran dapat dimaknai sebagai suatu perilaku individu maupun kelompok yang mengambil bagian dalam interaksi sosial atau pembangunan.

Comments