Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Indonesia Kolaborasi Bersama Negara di Kawasan Asia-Pasifik

Foto: Pemberian materi pelatihan AIV 2021 secara daring

edukasinfo.com | Program pelatihan ALCoB ICT Volunteer (AIV) 2021resmi ditutup pada Jum’at (17/9). AIV merupakan program pelatihan tahunan bertajuk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Budaya, dan lingkungan pendidikan untuk para guru dan kepala sekolah di kawasan Asia-Pasifik.

Program ini didukung oleh Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Human Resources Development Working Group (HRDWG) Indonesia, dimana Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai koordinator.

Sebanyak lima puluh orang guru dan kepala sekolah dari Indonesia berhasil  menyelesaikan pelatihan AIV. Pelatihan diselenggarakan secara virtual atas kerja sama Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek dengan Kementerian Pendidikan Korea Selatan, Filipina, Malaysia, Thailand, dan Institute of APEC Collaborative Education.

Pelatihan ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi kesenjangan digital lintas regional Asia-Pasifik. Tema AIV 2021 yakni “Building resilience in education against the COVID-19 pandemic by enhancing digital and cultural literacy of teachers in the APEC region”.

Sekretaris BSKAP Kemendikbudristek, Suhadi, mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat penting untuk peningkatan kompetensi dalam bidang TIK, berbagi praktik baik, dan memperluas jejaring guru dan kepala sekolah di wilayah Asia-Pasifik.

“Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya melalui kerja sama dan kolaborasi di kawasan. Hal tersebut sejalan dengan program Merdeka Belajar,” kata Suhadi dalam acara pembukaan AIV pada Jum’at (20/8) lalu.

Sebagai informasi, 50 peserta dari Indonesia yang telah diseleksi untuk mengikuti program AIV terdiri dari 26 peserta perempuan dan 24 peserta laki-laki. Adapun jenjang satuan pendidikan yang diikutkan diantaranya PAUD hingga pendidikan menengah, sekolah, dan madrasah.

Kegiatan ini bukan merupakan kompetisi melainkan kesempatan bagi para guru dan kepala sekolah untuk berbagi praktik baik dengan sesama peserta dari Indonesia dan juga lebih dari 150 orang pendidik dari Korea Selatan, Thailand, Filipina, dan Malaysia. Selain itu, para peserta juga mendapatkan bahan pelatihan yang dirakit sebagai media pembelajaran yang dapat diaplikasikan di kelas.


Comments