Manusia dan Filsafat (dengan Ilmu sebagai pengetahuan)

Menurut saya Ilmu pengetahuan dan manusia mempunyai hubungan dalam berfilsafat, sebab filsafat adalah ilmu berfikir. Sedangkan manusia adalah makhluk yang berfikir logis dan analitis yang menjadikan itu semua sebagai pengetahuan.

Pagi ini, setelah saya membaca buku yang berjudul filsafat ilmu dan metode penelitian yang ditulis oleh Prof. Dr. Ir. Soetriono, MP & Dr. Ir. SRDm Rita Hanafie, MP., dan diterbitkan oleh CV. ANDI OFFSET Jl. Beo 38-40 Yogyakarta 55281 pada 2007 dicetak oleh Andi Offset. Saya tersadar bahwa selama ini yang saya lakukan berdasarkan ilmu. Dimana ilmu tersebut bersumber dari pengetahuan orang-orang terdahulu.

Sebagai contoh,  pada saat saya memasak air untuk pertama kalinya, saya tidak tahu kapan air tersebut akan disebut matang jika ibu saya tidak memberitahukannya. Lalu ibu saya berkata bahwa air tersebut matang jika sudah mendidih. Ibu saya menjawab berdasarkan ilmu yang di dapat dari nenek, begitu juga sampai seterusnya. Sehingga orang pertama yang melakukan hal tersebut mengetahui berdasarkan pengetahuan.


Dalam buku tersebut, proses Kegiatan Ilmiah menurut Ritchie Calder (1955) dimulai ketika manusia mulai mengamati sesuatu.

Manusia banyak menggunakan ilmu dan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Pada tahap pertama manusia memperoleh pengetahuan melalui pengamatan, kemudian membeda-bedakan, selanjutnya melakukan percobaan. Dari pengalaman sehari-hari manusia kemudian memahami bahwa makanan tidak hanya bergantung dari alam tetapi bisa dibuat sendiri, contohnya disaat seseorang menanam tumbuhan yang menghasilkan makanan. Semua yang saya tulis berdasarkan pemahaman yang telah saya baca dari buku tersebut.

Jadi “Pengetahuan merupakan bahan utama bagi Ilmu". Sedangkan “Ilmu adalah Pengetahuan fakta, yang telah melewati penyelidikan, pengamatan dan percobaan”. Ilmu dan pengetahuan bisa terjadi melalui proses berpikirnya manusia.

Comments