Pengertian Teori Belajar Kognitif dan Implikasinya dalam Kegiatan Pembelajaran



Dalam dunia pendidikan dikenal beberapa istilah pendekatan pembelajaran yang sering digunakan oleh pendidik dalam mendesain pembelajaran yakni teori belajar behavioristik, konstruktifistik, kognitifistik, sibernetik, dan humanistik. Faktanya tidak semua guru dapat menjelaskan makna dari beberapa teori tersebut meski secara praktik mungkin saja sering dilakukan.

Pada postingan artikel kali ini akan dijelaskan secara sederhana makna dari teori-teori pembelajaran khususnya teori belajar kognitifistik dan implikasinya dalam pembelajaran. Sebelumnya juga telah dijelaskan makna dari teori belajar lainnya.

Teori   belajar   kognitifistik merupakan pendekatan belajar yang lebih mengutamakan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Teori belajar kognitif sering disebut sebagai model perseptual. Teori ini memandang bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya.

Dalam perspektif teori ini, seluruh bagian dari pengetahuan saling berhubungan. Tindakan pemisahan atau pembagian sebuah materi pelajaran ke dalam komponen-komponen kecil dan dipelajari secara terpisah akan menyebabkan substansi materi tersebut akan kehilangan makna.

Proses pembelajaran menggunakan pendekatan teori ini dianggap sebagai suatu proses internalisasi ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Aktifitas belajar dalam pendekatan ini melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.

Beberapa pandangan para tokoh tentang teori belajar kongnitifistik yang dikutip dari modul belajar mandiri guru calon PPPK tahun 2021 yakni:

1. Jean Piaget (1896-1980)

Piaget merupakan salah satu tokoh yang cukup berpengaruh dalam psikologi kognitif. Menurut Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Bertambahnya usia seseorang berpengaruh terhadap kompleksitas sususan sel syaraf, sehungga terjadi peningkatan kemampuan.

Piaget membagi tahapan proses belajar menjadi 3 tahap yakni:

  1. Tahap asimilasi, merupakan tahap pengintegrasian informasi baru ke dalam struktur kognitif yang sudah ada.
  2. Tahap Akomodasi, merupakan proses penyesuaian struktur kognitif ke dalam siatuasi yang baru.
  3. Tahap Equilibrasi, merupakan tahap penyesuaian kesinambungan antara asimilasi dan akomodasi 

2. Jerome Bruner (1915-2016)

Jerome Bruner adalah seorang pengikut setia teori kognitif, khususnya pada studi perkembangan fungsi kognitif. Bruner terkenal atas pengembangan teori free discovery learning. Teori ini beranggapan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif apabila guru memberikan peserta didik kesempatan untuk menemukan suatu aturan (termasuk konsep, toeri, definisi, dan sebagainya). Peserta didik dibimbing secara induktif untuk mengetahui kebenaran umum.

Bruner membagi tahapan perkembangan kognitif menjadi 3 tahap:

  1. Tahap enaktif, merupakan tahapan dimana seseorang melakukan aktivitas-aktivitas untuk memahami lingkungan sekitarnya. Pada tahapan ini berkembang pengetahuan motorik seperti melalui gigitan, sentuhan, pegangan, dan sebagainya.
  2. Tahap  ikonik,  dimana seseorang  memahami  suatu obyek atau  dunianya  melalui gambar dan visualisasi verbal.
  3. Tahap  simbolik,  seseorang  telah  mampu  memiliki  ide atau gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika. 

3.  David Ausubel (1918-2008)

Selain Piaget dan Bruner, salah satu pakar yang memberikan sumbangsih pemikirannya tentang teori belajar kognitif adalah David Paulus Ausubel. Dia adalah seorang ahli psikologi pendidikan yang memberikan penekanan pada konsep belajar bermakna. Dengan konsep ini Ia terkenal dengan teori belajar bermaknanya. Menurut Ausubel, peserta didik akan belajar dengan baik jika isi pelajaran (instructional content) didefinisikan dan dipresentasikan dengan baik dan tepat (advance orginizer).

Ausubel mengklasifikasikan belajar dalam dua dimensi, yaitu:

  1. Dimensi pertama, belajar berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran yang disajikan pada peserta didik melalui penerimaan atau penemuan.
  2. Dimensi kedua, belajar menyangkut cara bagaimana peserta didik dapat mengaitkan informasi tersebut pada struktur kognitif yang telah ada. 

Baca juga: Macam-macam Teori Belajar dan Penjelasannya


Comments