Pengertian Teori Belajar Humanistik dan Implikasinya dalam Kegiatan Pembelajaran



Dalam dunia pendidikan istilah teori behavioristik, konstruktifistik, kognitifistik, sibernetik, dan humanistik tentu tidak asing di kalangan para pegiat pendidikan terlebih lagi bagi para pendidik. Beberapa teori di atas merupakan pendekatan dalam melaksanakan proses pembelajan di kelas. Faktanya tidak semua guru dapat menjelaskan makna dari beberapa teori tersebut meski secara praktik mungkin saja pernah dilakukan.

Untuk itu pada postingan artikel kali ini akan memaparkan secara sederhana makna dari teori-teori pembelajaran khususnya teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran. Sebelumnya juga telah dijelaskan makna dari teori belajar lainnya.

Teori belajar humanistik salah satu teori belajar yang penting dan harus dipahami oleh seorang pendidik. Hal ini untuk mewujudkan pembelajaran yang berkualitas dan sesuai dengan tuntutan pendidikan abad 21. Humanistik sendiri bersal dari kata "human" yang berarti manusia. Dalam arti luas humanistik dapat dikatakan sebagai upaya memanusiakan manusia melalui proses pembelajaran.

Dalam pelaksanaannya, teori humanistik sangat mementingkan isi yang dipelajari dari pada proses belajar itu sendiri. Teori belajar ini lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal.

Teori ini beranggapan bahwa teori belajar apa saja dapat dimanfaatkan dengan tujuan memanusiakan manusia yakni dengan mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri secara optimal. Teori humanistik juga memandang faktor motivasi dan pengalaman emosional dalam proses belajar sangat penting. Tanpa faktor motivasi tersebut maka proses transfer pengetahuan tidak dapat dilakukan dengan maksimal.

Para tokoh penganut aliran humanistik, diantaranya adalah Kolb yang terkenal dengan gagasan “Belajar Empat Tahap”, Honey dan Mumford dengan pembagian tentang macam-macam peserta didik, Hubermas dengan “Tiga macam tipe belajar”, serta Bloom dan Krathwohl yang terkenal dengan “Taksonomi Bloom”. 

1. Pandangan David A. Kolb terhadap Belajar

Dalam proses pembelajaran, Kolb membagikan tahapan belajar menjadi empat tahap yaitu:

  1. Pengalaman konkrit
  2. Pengamatan aktif dan reflektif
  3. Konseptualisasi
  4. Eksperimen aktif

2. Pandangan Peter Honey dan Alan Mumford terhadap Belajar

Berdasarkan teori Kolb, Honey dan Mumford menggolongkan peserta didik atas empat tipe yaitu:

  1. Peserta didik tipe aktivis
  2. Peserta didik tipe reflektor
  3. Peserta didik tipe teoris
  4. Peserta didik tipe pragmatis


3. Pandangan Jurgen Hubermas terhadap Belajar

Menurut Hubermas, belajar sangat dipengaruihi oleh interaksi, baik lingkungan ataupun dengan sesama. Hubermas membagi tiga macam tipe belajar yaitu:

a. Technical learning (belajar teknis)

b. Practical elarning (belajar praktis)

c. Emancpatory learning (belajar emansipatori)


4. Pandangan Benjamin Samuel Bloom (1913-1999) dan David Krathwohl (1921-2016) terhadap Belajar.

Bloom dan Krathwohl terdapat tiga kawasan taksonomi Bloom yang harus dipahami yakni sebagai berikut:

a. Kawasan kognitif

b. Kawasan afektif

c. Kawasan psikomotor



Implikasi teori humanistik dalam proses pembelajaran sering dikritik karena cukup sulit diterapkan dalam konteks yang lebih praktis. Akan tetapi karena sifatnya yang ideal, yaitu memanusiakan manusia, maka teori humanistik mampu memberikan arah terhadap semua komponen pembelajaran untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut

Aspek emosional dan karakteristik individu dalam belajar perlu diperhatikan oleh pendidik dalam merencanakan pembelajaran guna mewujudkan tujuan ideal yang ingin dicapai.Teori humanistik dapat membantu para pendidik dalam memahami arah belajar pada dimensi yang lebih luas, sehingga upaya pembelajaran apapun dan pada konteks manapun akan selalu diarahkan dan dilakukan untuk mencapai tujuannya.

Meskipun teori humanistik ini masih sukar diterjemahkan ke dalam langkah-langkah pembelajaran yang praktis dan operasional, namun sumbangan teori ini amat besar. Ide-ide, konsep- konsep, taksonomi-taksonomi tujuan yang telah dirumuskannya dapat membantu para pendidik dan guru untuk memahami hakekat kejiwaan manusia. Hal ini akan dapat membantu mereka dalam menentukan komponen-komponen pembelajaran seperti perumusan tujuan, penentuan materi, pemilihan strategi pembelajaran, serta pengembangan alat evaluasi, ke arah pembentukan manusia yang dicita-citakan tersebut.

Yang terpenting dalam proses pembelajaran menggunakan pendekatan teori humanistik yakni membangun hubungan baik yang bersahabat antara pendidik dan peserta didik. Dengan demikian peserta didik dengan sendirinya akan menyadari diri dan termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.

Comments

  1. mantap..., sangat informatif, thank's

    ReplyDelete
  2. PENULISNYA SIAPA YA MAU KUBUAT DAPUS NICHH

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu disimpulkan dari modul Guru Belajar seri PPPK yang disusun oleh tim dari Kemendikbudristek kak.

      Delete

Post a Comment

Cara bicara menunjukkan kepribadian, berkomentarlah dengan baik dan sopan…