Rancangan Pembelajaran Berbasis Website


Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Rancangan Pembelajaran Berbasis Website ini dapat terselesaikan dengan baik. Semoga rancangan pembelajaran ini bermanfaat bagi semua pihak berkepentingan guna meningkatkan kualitas pembelajaran.

A. Identitas Sasaran

1. Mata Pelajaran/ Muatan Pelajaran : Sosiologi/ Konflik Sosial
2. Jenjang dan Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Selong
3. Kelas : XI (Sebelas)
4. Materi Pelajaran : Konflik Sosial dan Kekerasan
Materi konflik sosial dan kekerasan merupakan salah satu pokok bahasan yang membahas tentang berbagai fenomena konflik dan kekerasan di tengah masyarakat. Konflik berasal dari bahasa Latin yaitu conflitus (saling berbenturan, bertentangan, berlawanan, ketidaksesuaian). Menururt M.Z. Lawang, konflik adalah perjuangan untuk memperoleh nilai, status, dan kekuasaan ketika tujuan pihak-pihak yang berkonflik tidak hanya mendapatkan keuntungan, tapi juga untuk menundukkan saingannya. Sementara, Soerjono Soekanto mengungkapkan pendapatnya bahwa konflik yaitu suatu proses sosial orang per orang atau kelompok manusia yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan atau kekerasan.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat kita simpulkan bahwa konflik adalah bentuk interaksi sosial antara satu pihak dengan pihak lain yang ditandai dengan adanya sikap saling mengancam, menekan, hingga saling menghancurkan. Faktor penyebab konflik yakni perbedaan kebudayaan, perbedaan individu, perbedaan ideologi, perbedaan kepentingan, dan perubahan nilai-nilai sosial. Sementara bentuk-bentuk konflik terdiri dari konflik pribadi, antar kelas, politik, rasial, internasional, antar suku bangsa, dan antar agama. Adapun dampak konflik terdiri dari dampak positif dan dampak negatif.

Kekerasan adalah sebuah aksi atau tindakan yang bertujuan untuk merusak, mencederai, melukai, memusnahkan properti bahkan manusia. Kekerasan sendiri terbagi menjadi dua yaitu kekerasan secara langsung (direct violence) dan kekerasan struktural (structural violence). Kekerasan secara langsung tidak sekedar melakukan kekerasan secara tangible, tapi lebih dari itu, yakni merupakan aksi yang bertujuan untuk menciptakan hirarki dan hegemoni. Kedua adalah kekerasan struktural (structural violence), yakni kekerasan yang diawali dari adanya perbedaan kelas dan posisi yang menghegemoni dan dihegemoni sehingga memungkinkan terjadinya tindakan alienasi-diskriminasi-eksploitasi-represi yang bertujuan untuk menjaga hirarki yang sudah ada oleh kelompok yang berkuasa, maupun bertujuan untuk menghancurkannya oleh kelompok yang tertindas Kekerasan struktural biasanya dilakukan oleh kelompok mayoritas atau yang memegang kekuasaan sehingga di dalam penerapan kehidupan berbangsa dan bernegara selalu memihak pada kelompok berkuasa/mayoritas dan mendiskriminasi kelompok yang tertindas/minoritas.

Materi lengkap dapat diunduh melalui link:
https://docs.google.com/presentation/d/15v0WhY3B6AUSPKdglBT942hChc7rFCjl/edit?usp=sharing&ouid=114382954964497675446&rtpof=true&sd=true


5. Fasilitas Pendukung : LCD, Internet, dan bahan flipchart
6. Analisis Kebutuhan Rancangan Pembelajaran: Penyusunan rancangan pembelajaran ini membutuhkan tes diagnostik untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik sesuai dengan preferensi kecerdasan dan karakteristik peserta didik, sehingga dapat mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi. Selain itu diperlukan analisis karakteristik satuan pendidikan yang berkaitan dengan sarana dan prasarana. Untuk itu prinsip rancangan pembelajaran ini disusun secara fleksibel dan kontekstual sesuai kebutuhan belajar peserta didik.

B. Rancangan Pembelajaran

1. Rumusan Tujuan Pembelajaran
"Setelah menyelesaikan proses pembelajaran melalui metode Blended Learning berbasis Website dan Problem Solving/PBL melalui moda tatap muka, siswa dapat menganalisis terjadinya konflik dan kekerasan sosial di masyarakat dari berbagai perspektif sosiologis serta merumuskan peta konsep konflik berdasarkan hasil kajian studi kasus pada salah satu kejadian konflik dan kekerasan yang terjadi di masyarakat dengan baik"

Rumusan tujuan pembelajaran tersebut telah menggunakan rumus ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree).

2. Rancangan Kegiatan Awal
Kegiatan awal dalam rancangan pembelajaran ini dilaksanakan selama 15 menit yang meliputi:
  • Guru memeriksa daftar kehadiran siswa
  • Guru membuka pelajaran dengan salam dan do’a
  • Guru memberikan motivasi belajar peserta didik agar selalu semangat belajar
  • Guru mencoba mengaitkan materi pelajaran hari ini dengan materi pada pertemuan sebelumnya.
  • Guru membangun pengetahuan awal peserta didik terkait materi konflik sosial.
3. Rancangan Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti dalam rancangan pembelajaran ini dilaksanakan selama 105 menit yang meliputi sintak sebagai berikut:
  • Orientasi Peserta Didik pada Masalah
  1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang materi perbedaan konflik sosial dengan kekerasan, akar masalah dan sebab-sebab konflik sosial dan resolusi konflik.
  2. Guru menyampaikan gambaran umum tentang materi pembelajaran perbedaan konflik sosial dengan kekerasan, akar masalah dan sebab-sebab konflik sosial dan resolusi konflik dan mengaitkannya dengan masalah kontekstual dalam kehidupan bermasyarakat.
  • Mengorganisasi Peserta Didik untuk Belajar
  1. Guru bersama peserta didik membentuk kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 orang
  2. Guru memberikan satu masalah untuk diselesaikan yaitu solusi menyelesaikan konflik dan kekerasan yang terjadi pada kasus pembunuhan berencana oleh satu keluarga terhadap istri di Desa Lantan Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah.
  3. Guru mengirimkan link website https://www.edukasinfo.com/2021/01/konflik-kekerasan-dan-perdamaian.html yang berisi materi konflik, kekerasan dan perdamaian sebagai bahan belajar melalui media group WhatsApp.
  4. Guru juga mengarahkan peserta didik melakukan ekplorasi sumber belajar seperti pada portal Rumah Belajar Kemdikbud https://belajar.kemdikbud.go.id/ maupun pada https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/ dan sumber-sumber lainnya.
  5. Guru meminta peserta didik membuka, memahami dan menganalisis materi pada link website yang telah dibagikan maupun sumber-sumber lain yang relevan.
  • Membimbing Penyelidikan Individual maupun Kelompok
  1. Guru membimbing peserta didik secara berkelompok melakukan analisis masalah dengan melakukan pengumpulan informasi dan pendalaman materi yang terdapat pada website yang berisi google slide, video, dan file PDF maupun melalui sumber-sumber lainnya yang relevan.
  2. Guru membimbing peserta didik menentukan akar masalah dan solusi dalam menyelesaikan konflik.
  • Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
  1. Guru membantu peserta didik menyusun sebuah kesimpulan terkait materi dan pemecahan masalah dengan membuat flipchart secara berkelompok.
  2. Peserta didik secara berkelompok melakukan presentasi model window shopping di dalam kelas serta melakukan pleno hasil.
  • Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah
  1. Guru melakukan penguatan tarhadap proses diskusi yang dilakukan
  2. Guru mengarahkan peserta didik secara individu mengisi lembar kerja peserta didik (LKPD) secara online yang tersedia pada link website di https://forms.gle/ga5wZ16UvaRTkCX7A.
  3. Guru membimbing peserta didik melakukan refleksi pembelajaran secara individu berupa tulisan dan dituangkan dalam kolom komentar website maupun pada link yang sudah disediakan di https://forms.gle/dTwUtw2JNQwYzyETA.
4. Rancangan Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup dalam rancangan pembelajaran ini dilaksanakan selama 15 menit meliputi langkah-langkah kegiatan berikut:
  • Guru melakukan asesmen formatif melalui kuis google form yang telah disediakan pada website di link https://forms.gle/PGdZbfAEAfMZEAuG6 untuk mengetahui pemahaman peserta didik terkait materi yang telah dipelajari.
  • Guru memberikan apresiasi terhadap hasil asesmen
  • Guru menutup dengan salam dan do’a
5. Kelebihan dan Kelemahan Rancangan Pembelajaran
  • Kelebihan
Kelebihan rancangan pembelajaran berbasis website ini adalah terintegrasinya teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran ini melatih kemampuan literasi digital peserta didik. Rancangan pembelajaran berbasis website dan problem solving/PBL melalui model windows shopping dapat menghadirkan proses pembelajaran yang menyenangkan, kreatif dan inovatif. Pembelajaran berorientasi pada peserta didik yang berpihak pada peningkatan kemampuan peserta didik sesuai dengan preferensi keceradasan masing-masing. Pembelajaran berdiferensiasi dapat terwujud karena mengakomodir beragam gaya belajar peserta didik.

  • Kelemahan
Kelemahan rancangan pembelajaran ini terletak pada fasilitas internet (kuota data) yang harus memadai untuk mendukung proses pembelajaran. Sehingga rancangan ini kurang tepat digunakan untuk sekolah-sekolah 3T yang minim fasilitas jaringan internet.

C. Simpulan dan Saran

Rancangan pembelajaran berbasis website merupakan salah satu rancangan pembelajaran yang relevan dengan perkembangan teknologi era digital 4.0 saat ini. Terutama menghadapi generasi Z, guru harus mampu menghadirkan pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan yang dapat menumbuhkan minat belajar pesera didik. Rancangan pembelajaran ini berorientasi pada peserta didik dan mengakomodir berbagai preferensi kecerdasan serta memenuhi beragam gaya belajar pesera didik sehingga pembelajaran berdiferensiasi dapat terwujud.

D. Referensi

Oktafiana, Sari. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kubudayaan, Riset, dan Teknologi. Kun Maryati, dkk. 2021. IPS Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: PT Penerbit Erlangga.

Comments