Analisis Pengaruh TIK Terhadap Kebijakan Pendidikan Berbasis Teknologi

A. Pendahuluan
Pendidikan sebagai pilar utama pembangunan suatu bangsa tidak terlepas dari pengaruh teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) (Makhilah, 2023). Perkembangan pesat dalam bidang TIK memberikan dampak signifikan terhadap sistem pendidikan, mulai dari peningkatan akses informasi hingga transformasi metode pembelajaran (Fricticarani et al., 2023). Dalam konteks ini, kebijakan pendidikan harus bersifat dinamis dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi agar dapat mengoptimalkan potensi pendidikan (Farid, 2023).

Dalam era globalisasi yang ditandai oleh percepatan perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi, sektor pendidikan tidak dapat mengabaikan dampak signifikan yang dihasilkan oleh kemajuan ini. Peningkatan keterhubungan global dan arus informasi yang cepat telah mengubah lanskap pendidikan secara menyeluruh (Siti Marwiyah et al.,2023). Pada konteks ini, penelitian tentang pengaruh teknologi, informasi, dan komunikasi terhadap kebijakan pendidikan menjadi sangat penting.

Penggunaan teknologi, informasi, dan komunikasi di bidang pendidikan dapat mengubah cara kita mengajar dan belajar. Transformasi ini tidak hanya mencakup peralatan fisik seperti komputer dan internet, tetapi juga melibatkan perubahan fundamental dalam metodologi pengajaran, kurikulum, dan manajemen pendidikan. Pendidikan berbasis teknologi memiliki potensi untuk meningkatkan aksesibilitas, relevansi, dan efektivitas pembelajaran (Nuraini et al., 2023).

Teknologi membuka pintu untuk akses pendidikan yang lebih luas, memungkinkan siswa di berbagai belahan dunia untuk mengakses sumber daya pendidikan tanpa terbatas oleh batas geografis (Amadi & Sholikha, 2023). Sistem pembelajaran berbasis teknologi juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu, menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif dan personal (Rambung et al., 2023).

Selain itu, informasi yang mudah diakses melalui teknologi membantu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam sistem pendidikan. Stakeholder, termasuk guru, orang tua, dan administrator, dapat dengan mudah mengakses data dan informasi tentang kemajuan siswa, evaluasi guru, dan kinerja sekolah secara keseluruhan.

Dalam hal komunikasi, teknologi memberikan peluang untuk meningkatkan interaksi antara guru, siswa, dan orang tua. Platform komunikasi daring memudahkan pertukaran informasi, pembaruan, dan kolaborasi antara semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan. Meskipun demikian, implementasi teknologi dalam pendidikan juga menghadapi berbagai tantangan, termasuk kesenjangan akses, ketidaksetaraan, dan tantangan keamanan data. Oleh karena itu, perlu ada kebijakan pendidikan yang tepat untuk memandu pengintegrasian teknologi secara efektif dan berkelanjutan.

Makalah ini bertujuan untuk mendalami pemahaman tentang bagaimana teknologi, informasi, dan komunikasi mempengaruhi kebijakan pendidikan, serta dampaknya terhadap kualitas dan aksesibilitas pendidikan. Melalui analisis ini, diharapkan dapat diidentifikasi strategi kebijakan yang dapat mendukung transformasi pendidikan menuju model yang lebih responsif terhadap tuntutan zaman.

Peningkatan peran teknologi, informasi, dan komunikasi dalam sektor pendidikan tidak hanya menciptakan peluang, tetapi juga mendorong perlunya penyesuaian kebijakan pendidikan. Pendidikan berbasis teknologi memerlukan strategi dan kebijakan yang holistik, yang mencakup aspek- aspek kunci seperti kurikulum inovatif, pengembangan keterampilan teknologi, manajemen data pendidikan yang aman, dan peningkatan aksesibilitas pendidikan.

Kebijakan pendidikan yang efektif harus mampu mengatasi ketidaksetaraan akses terhadap teknologi, memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat mengambil manfaat dari transformasi pendidikan ini. Dalam konteks ini, pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran.

Selain itu, peningkatan kurikulum pendidikan untuk mencerminkan perubahan dalam tuntutan pasar kerja juga merupakan komponen kritis dari kebijakan pendidikan yang berhasil. Siswa perlu dilengkapi dengan keterampilan teknologi dan literasi informasi agar dapat bersaing di era digital.

Manajemen data pendidikan juga menjadi isu sentral dalam kebijakan pendidikan berbasis teknologi. Pengumpulan dan analisis data dapat memberikan wawasan yang berharga untuk meningkatkan kualitas pengajaran, mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, dan mengukur efektivitas kebijakan pendidikan.

Keamanan data merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam konteks ini. Dengan meningkatnya penggunaan teknologi, risiko terhadap keamanan data dan privasi siswa juga meningkat. Oleh karena itu, kebijakan pendidikan perlu mencakup langkah-langkah untuk melindungi data pribadi siswa dan menjaga keamanan infrastruktur teknologi pendidikan.

Makalah ini juga akan mengeksplorasi pandangan berbagai pemangku kepentingan, termasuk guru, orang tua, siswa, dan administrator sekolah, terkait dengan pengaruh teknologi, informasi, dan komunikasi terhadap pendidikan. Dengan memahami perspektif mereka, kebijakan pendidikan dapat lebih berorientasi pada kebutuhan nyata di tingkat dasar.

Melalui telaah menyeluruh terhadap dampak teknologi, informasi, dan komunikasi terhadap kebijakan pendidikan, diharapkan makalah ini dapat memberikan sumbangan konstruktif untuk merancang kebijakan yang responsif dan adaptif terhadap dinamika perkembangan pendidikan di era digital ini.

B. Peningkatan Akses dan Pembagian Informasi

1. Infrastruktur TIK

Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merujuk pada rangkaian perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, dan sumber daya lainnya yang mendukung pengembangan, pengelolaan, dan penggunaan teknologi informasi dalam suatu organisasi atau lingkungan. Infrastruktur TIK mencakup berbagai komponen yang memungkinkan organisasi untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan menyebarkan informasi.

Berikut adalah beberapa komponen utama dari infrastruktur TIK:
  1. Perangkat keras termasuk server, komputer pribadi (PC), laptop, perangkat penyimpanan (misalnya, hard disk, SSD), perangkat jaringan (router, switch, firewall), printer, dan perangkat keras lainnya yang mendukung operasional sistem.
  2. Perangkat lunak: meliputi sistem operasi, aplikasi bisnis, perangkat lunak produktivitas (seperti pengolah kata, spreadsheet), perangkat lunak keamanan, dan perangkat lunak lain yang mendukung kebutuhan organisasi.
  3. Jaringan: infrastruktur jaringan mencakup perangkat keras jaringan (router, switch, hub), perangkat lunak jaringan, dan kabel atau teknologi nirkabel yang menghubungkan semua perangkat dalam suatu jaringan. Ini termasuk infrastruktur untuk jaringan lokal (LAN) dan jaringan luas (WAN).
  4. Sumber daya data: melibatkan basis data dan sistem manajemen basis data (DBMS) yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses data organisasi.
  5. Keamanan informasi: infrastruktur keamanan mencakup firewall, antivirus, enkripsi, serta kebijakan dan prosedur keamanan untuk melindungi data dan sistem dari ancaman keamanan.
  6. Pusat data: tempat di mana server, perangkat penyimpanan, dan perangkat keras lainnya disimpan dan dikelola. Pusat data sering kali dilengkapi dengan sistem pendingin, sumber daya cadangan daya, dan tindakan keamanan fisik.
  7. Perangkat mobile: termasuk perangkat mobile seperti smartphone dan tablet, serta perangkat endpoint lainnya yang digunakan oleh pengguna akhir untuk mengakses sistem dan layanan.
  8. Manajemen sistem: perangkat lunak dan prosedur untuk mengelola dan mengawasi operasi infrastruktur TIK.
  9. Teknologi barru dan inovasi: Termasuk adopsi teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan teknologi terkini lainnya yang dapat memberikan nilai tambah pada organisasi.
2. Program Inklusif

Program inklusif merujuk pada upaya atau inisiatif yang dirancang untuk menciptakan lingkungan atau kesempatan yang inklusif, di mana setiap individu, termasuk mereka yang mungkin menghadapi tantangan atau memiliki kebutuhan khusus, dapat berpartisipasi sepenuhnya. Program ini dapat diterapkan di berbagai konteks, termasuk pendidikan, pekerjaan, masyarakat, dan sektor lainnya (Swandari & Jemani, 2023). Berikut adalah beberapa contoh program inklusif.

a. Pendidikan Inklusif
  • Penyediaan dukungan dan sumber daya tambahan untuk siswa dengan kebutuhan khusus di sekolah umum.
  • Pengembangan kurikulum yang dapat diakses oleh semua siswa, termasuk mereka dengan gaya belajar yang berbeda.
  • Pelatihan bagi guru dan staf sekolah tentang strategi pengajaran inklusif.
b. Program Kerja Inklusif
  • Rekrutmen dan pengembangan staf yang beragam, termasuk individu dengan kebutuhan khusus atau latar belakang yang beragam.
  • Penyediaan fasilitas dan penyesuaian tempat kerja untuk memastikan aksesibilitas bagi semua karyawan.
  • Pelatihan tentang kesadaran keberagaman dan inklusivitas bagi seluruh anggota organisasi.
c. Inisiatif Masyarakat Inklusif
  • Pembangunan infrastruktur masyarakat yang dapat diakses oleh semua, termasuk orang dengan disabilitas.
  • Program inklusif untuk aktivitas sosial, kebudayaan, dan rekreasi yang dapat dinikmati oleh seluruh komunitas.
d. Teknologi Inklusif
  • Pengembangan perangkat lunak dan perangkat keras yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan beragam pengguna, termasuk mereka dengan disabilitas.
  • Aplikasi teknologi untuk mendukung aksesibilitas informasi dan komunikasi bagi semua.
e. Program Pelatihan Inklusif
  • Pelatihan keterampilan untuk individu yang mungkin mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan atau mengakses pendidikan.
  • Program pelatihan kerja dan pengembangan keterampilan untuk kelompok yang terpinggirkan atau rentan.
C. Modernisasi Metode Pembelajaran

1. Kurikulum Berbasis TIK

Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah rencana pembelajaran yang menekankan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pendidikan. Kurikulum ini dirancang untuk memastikan bahwa siswa memperoleh pemahaman dan keterampilan yang memadai dalam penggunaan dan penerapan TIK dalam berbagai aspek kehidupan. Berikut adalah beberapa elemen umum yang dapat ada dalam Kurikulum Berbasis TIK.
a. Pengantar teknologi informasi : Pengenalan konsep dasar TIK, sejarah perkembangan, dan peran TIK dalam masyarakat modern.
b. Keterampilan dasar TIK: Pembelajaran keterampilan dasar, seperti penggunaan sistem operasi, pengelolaan file, dan dasar-dasar pengolahan kata, spreadsheet, dan presentasi.
c. Pengembangan keterampilan internet : Pemahaman tentang cara menggunakan internet secara efektif dan aman, termasuk pencarian informasi, evaluasi sumber daya online, dan etika daring.
d. Pemrograman perangkat lunak: Pengenalan kepada dasar-dasar pemrograman dan pengembangan perangkat lunak untuk memahami cara teknologi ini dibuat dan dapat dimanfaatkan.

2. Pembelajaran Online dan Fleksibel

Pembelajaran online dan fleksibel merujuk pada pendekatan pendidikan yang memanfaatkan teknologi untuk memberikan akses kepada siswa untuk belajar secara virtual, terlepas dari lokasi geografis dan waktu tertentu. Ini mencakup berbagai bentuk pembelajaran, seperti kursus online, webinar, video pembelajaran, dan platform pembelajaran elektronik (Ariani et al., 2023). Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari pembelajaran online dan fleksibel:

a. Aksebilitas
  • Memungkinkan siswa untuk mengakses materi pembelajaran dari mana saja dengan koneksi internet.
  • Mengatasi hambatan geografis, memungkinkan akses pendidikan untuk orang-orang di berbagai wilayah atau negara.
b. Fleksibilitas waktu
  • Siswa dapat mengatur jadwal belajar mereka sendiri, memungkinkan adaptasi dengan kebutuhan individu dan keterbatasan waktu.
  • Cocok untuk orang dewasa, pekerja purnawaktu, atau mereka yang memiliki komitmen lain.
c. Diversifikasi materi pembelajaran
  • Menyediakan berbagai sumber daya pembelajaran seperti teks, video, simulasi, dan interaktif untuk mendukung gaya belajar yang berbeda.
  • Memfasilitasi penggunaan teknologi terbaru untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik.
d. Pembelajaran mandiri
  • Mendorong kemampuan siswa untuk mandiri dan mengelola waktu mereka sendiri.
  • Memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan seperti disiplin diri dan tanggung jawab pribadi.
D. Peningkatan Kualitas Pembelajaran

1. Sistem Evaluasi Adaptif

Sistem Evaluasi Adaptif (Adaptive Assessment System) adalah pendekatan dalam pengukuran kinerja atau pemahaman siswa yang dirancang untuk menyesuaikan tingkat kesulitan atau jenis pertanyaan berdasarkan respons siswa sebelumnya (Elviya & Sukartiningsih, 2023). Tujuan utama dari sistem ini adalah memberikan penilaian yang lebih akurat tentang kemampuan siswa dengan mengoptimalkan pengalaman evaluasi mereka. Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari Sistem Evaluasi Adaptif:

a. Penyesuaian Tingkat Kualitas
  • Sistem ini dapat menyesuaikan tingkat kesulitan pertanyaan berdasarkan respons sebelumnya dari siswa.
  • Jika siswa menjawab dengan benar, sistem mungkin menawarkan pertanyaan lebih sulit, sedangkan jika jawaban salah, pertanyaan berikutnya mungkin lebih mudah.
b. Pemahaman Individual
  • Menilai pemahaman individual siswa, memungkinkan untuk penyesuaian yang lebih akurat terhadap kebutuhan belajar masing-masing siswa.
c. Efesiensi Waktu
  • Mengoptimalkan penggunaan waktu dengan memberikan pertanyaan yang relevan dan sesuai dengan kemampuan siswa
  • Mencegah pemborosan waktu pada pertanyaan yang terlalu mudah atau terlalu sulit.
d. Pengukuran Multidimensi
  • Mampu mengukur keterampilan dan pengetahuan siswa dalam berbagai dimensi atau aspek tertentu.
  • Memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kemampuan siswa daripada penilaian tradisional.
2. Analisis Data Untuk Pemahaman Lebih Baik

Analisis data adalah proses menggali, memahami, dan menafsirkan pola atau informasi yang terdapat dalam data. Untuk pemahaman lebih baik, analisis data dapat dilakukan melalui berbagai metode dan teknik. Berikut adalah beberapa pendekatan yang dapat digunakan:

a. Analisis Deskriptif
  • Menggambarkan dan merangkum data dengan metode statistik deskriptif seperti mean, median, dan modus.
  • Menunjukkan distribusi, tendensi sentral, dan sebaran data untuk memberikan gambaran umum.
b. Analisis Infrensial
  • Membuat inferensi atau prediksi berdasarkan sampel data terhadap populasi secara keseluruhan.
  • Menggunakan teknik statistik seperti uji hipotesis, regresi, dan analisis varians.
c. Analisis Data Time Series
  • Menganalisis data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk mengidentifikasi tren atau pola berulang.
  • Berguna dalam meramalkan perubahan masa depan berdasarkan data historis.
E. Pengembangan Keahlian Teknologi

Pengembangan keahlian teknologi merupakan suatu proses yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan seseorang atau kelompok dalam menguasai dan memanfaatkan teknologi. Hal ini penting untuk menjawab tantangan dan tuntutan dunia yang semakin terkoneksi dan berkembang pesat dalam bidang teknologi.

1. Pelatihan Guru
Pelatihan guru merupakan suatu proses yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan pemahaman para pendidik agar dapat memberikan pendidikan yang lebih efektif. Pelatihan ini mencakup berbagai aspek, termasuk metode pengajaran terkini, strategi manajemen kelas, penggunaan teknologi pendidikan, dan pemahaman terhadap kebutuhan khusus siswa.

2. Integrasi Keterampilan TIK dalam Kurikulum
Integrasi keterampilan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam kurikulum adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk menyelaraskan pembelajaran dengan perkembangan teknologi. Hal ini mencakup penggunaan dan pengembangan keterampilan TIK oleh siswa sebagai bagian integral dari proses pembelajaran.

F. Manajemen Sekolah Yang Efisien

Manajemen sekolah yang efisien memegang peranan krusial dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang baik, mendukung perkembangan siswa, dan mencapai tujuan pendidikan. Berikut adalah beberapa prinsip dan praktik manajemen yang dapat meningkatkan efisiensi sekolah.

1. Sistem Informasi Sekolah
Sistem Informasi Sekolah (SIS) adalah suatu sistem yang dirancang untuk membantu manajemen dan administrasi kegiatan di sekolah. Sistem ini dapat mencakup berbagai aspek, termasuk pengelolaan data siswa, kepegawaian, keuangan, jadwal pelajaran, dan komunikasi dengan orang tua.

2. Keamanan Data dan Privasi
Keamanan data dan privasi sangat penting dalam konteks Sistem Informasi Sekolah (SIS) karena SIS mengelola dan menyimpan berbagai informasi sensitif tentang siswa, staf, dan keuangan sekolah. Berikut adalah beberapa langkah dan praktik terpenting untuk memastikan keamanan data dan privasi dalam pengelolaan Sistem Informasi Sekolah.

G. Simpulan

1. Dalam mengintegrasikan keterampilan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam kurikulum, perlu adanya pendekatan holistik yang menggabungkan pembelajaran konvensional dengan teknologi. Dengan merancang kurikulum yang terintegrasi, mengembangkan modul berbasis TIK, dan mendorong keterampilan digital, pendidikan dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih relevan dan sesuai dengan tuntutan zaman. Pembelajaran berbasis proyek, pemanfaatan perangkat keras dan perangkat lunak, serta pelibatan teknologi dalam penilaian memberikan siswa pengalaman praktis yang mempersiapkan mereka untuk tantangan global. Melalui pelatihan guru, partisipasi orang tua, dan evaluasi berkala, integrasi keterampilan TIK dapat diimplementasikan secara efektif, membuka pintu menuju pendidikan yang lebih adaptif dan responsif terhadap perkembangan teknologi. Dengan demikian, integrasi keterampilan TIK bukan hanya tentang memahami teknologi, tetapi juga tentang menciptakan pembelajaran yang memungkinkan siswa menjadi pemikir kritis, kreatif, dan siap menghadapi masa depan yang digital.

2. Dalam mengelola Sistem Informasi Sekolah (SIS), keamanan data dan privasi merupakan aspek yang tidak dapat diabaikan. Langkah-langkah keamanan seperti enkripsi data, otentikasi, dan pemantauan rutin sangat penting untuk melindungi informasi sensitif siswa, staf, dan keuangan sekolah. Kebijakan keamanan data, pembaruan sistem, dan perlindungan terhadap malware juga menjadi bagian integral dalam menjaga integritas SIS.

3. Selain itu, pemahaman dan kepatuhan terhadap regulasi privasi data yang berlaku serta respons yang cepat terhadap insiden keamanan membantu sekolah menjaga kepercayaan dari semua stakeholders. Melalui penerapan praktik keamanan yang baik, sekolah tidak hanya melindungi data dan privasi, tetapi juga menciptakan lingkungan yang aman dan terpercaya untuk proses pendidikan. Keamanan data dan privasi bukan hanya tanggung jawab teknis, tetapi juga merupakan bagian integral dari tanggung jawab sosial dan etika dalam dunia pendidikan modern.

4. Dalam era teknologi informasi yang terus berkembang, keamanan data dan privasi dalam Sistem Informasi Sekolah (SIS) menjadi kunci utama untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang aman, efisien, dan terpercaya. Langkah-langkah konkret seperti pelaksanaan kebijakan keamanan data, pembaruan sistem secara berkala, dan pemantauan keamanan yang terus-menerus menjadi fondasi utama dalam melindungi informasi yang berharga.

5. Pengaruh teknologi, informasi, dan komunikasi terhadap kebijakan pendidikan membentuk transformasi menuju pendidikan berbasis teknologi yang lebih inklusif dan efektif. Perkembangan teknologi telah mengubah paradigma pembelajaran, memperluas akses, dan meningkatkan interaksi di dalam dunia pendidikan.


Daftar Rujukan

Amadi, A. S. M., & Sholikha, D. W. (2023). Perkembangan Pendidikan Bahasa Arab di Era Digital: Sistematic Literature Review. Jurnal Motivasi Pendidikan Dan Bahasa, 1(3), 301–309.

Ariani, M., Zulhawati, Z., Haryani, H., Zani, B. N., Husnita, L., Firmansyah, M. B., Karuru, P., & Hamsiah, A. (2023). Penerapan Media Pembelajaran Era Digital. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.

Elviya, D. D., & Sukartiningsih, W. (2023). Penerapan pembelajaran berdiferensiasi dalam kurikulum merdeka pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV sekolah dasar di SDN Lakarsantri I/472 Surabaya. Jurnal Penelitian Pgsd, 11(8), 1–14.

Farid, A. (2023). Literasi Digital Sebagai Jalan Penguatan Pendidikan Karakter Di Era Society 5.0. Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan, 6(3), 580–597.

Fricticarani, A., Hayati, A., Ramdani, R., Hoirunisa, I., & Rosdalina, G. M. (2023). Strategi Pendidikan Untuk Sukses Di Era Teknologi 5.0. Jurnal Inovasi Pendidikan Dan Teknologi Informasi (JIPTI), 4(1), 56–68.

Makhilah, H. (2023). Peran Teknologi Ditengah Derasnya Serbuan Informasi dalam Dunia Pendidikan. Prosiding Konferensi Nasional Pendidikan Inovatif, 1(1), 28–34.

Nuraini, A. A., Putri, N. N., & Kharissa, R. S. (2023). Integrasi Teknologi Dan Dalam Pendidikan Pancasila Dan Pada Era Multikulturalisme. Advanced In Social Humanities Research, 1(5), 526–531.

Rambung, O. S., Sion, S., Bungamawelona, B., Puang, Y. B., & Salenda, S. (2023). Transformasi Kebijakan Pendidikan Melalui Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar. JIP: Jurnal Ilmu Pendidikan, 1(3), 598–612.

Siti Marwiyah, S. H., Sedarmayanti, M. P., Fedianty Augustinah, M. M., Teni Listiani, M. M., Jubaedah, E., & Kushendar, D. H. (2023). Good Governance (Kepemerintahan yang Baik) Di Era Digital. Deepublish. Swandari, N., & Jemani, A. (2023). Pengembangan Soft Skill Peserta Didik melalui Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (Studi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jombang). LITERASI: Jurnal Pendidikan Guru Indonesia, 2 (2), 127–147.


Penulis: Muhamad Ali Muis, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Hamzanwadi

Comments