Mengenal “Undaq-Undaq Siwaq” pada Masyarakat Lombok

Foto: Makam Keramat "Undaq-Undaq Siwaq" Desa Murbaya

Indonesia adalah negara yang kaya akan corak budaya dan kearifannya. Setiap daerah memiliki keunikan tersendiri yang sekaligus menjadi kekayaan nasional. Keberagaman budaya yang dimiliki menjadi kearifan lokal yang tertanam dalam sikap dan perilaku anggota masyarakatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Kearifan lokal yang dimiliki kemudian menjadi pedoman hidup setiap masyarakat. Pada masyarakat suku Sasak yang ada di pulau Lombok, keberagaman akan kearifannya dapat dilihat secara jelas. Di salah satu desa yaitu Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat terdapat sebuah kearifan yang sangat unik dan kental dengan unsur mistisnya.

Masyarakat Murbaya atau yang dahulu dikenal dengan nama dusun Paok Batan meyakini kesakralan sebuah situs peninggalan leluhur yang disebut "Undaq-Undaq Siwaq". Peninggalan ini dianggap merupakan “Makam Waliyaallah atau Makam Sembilan Wali” yang sangat keramat. Makam ini tidak jauh berbeda dengan makan pada umumnya. Hanya saja yang nampak berbeda adalah susunan atau dalam bahasa Sasak “Undanq-Undaq” batu nisannya berjumlah Sembilan atau “Siwaq”.


Berbeda dengan makan pada umumnya, Undaq-Undaq Siwaq sangat dikenal oleh masyarakat sebagai tempat yang angker. Selain itu, tempat ini juga diyakini mampu sebagai syarat penyembuhan berbagai penyakit masyarakat. Konon pada zaman dahulu tempat ini sering ditemukan anak-anak warga maupun masyarakat dewasa tiba-tiba tertidur sampai bermalam di atas Undaq-Undaq Siwaq.

Undaq-Undaq Siwaq ini sangat dikenal oleh masyarakat luas khususnya di Lombok Tengah, bahkan terkenal sampai ke Lombok Timur. Hal ini karena keyakinan masyarakat akan kelebihan yang dimiliki yakni mampu menyembuhkan penyakit. Penyakit-penyakit yang bisa disembuhkan mulai dari penyakit ringan hingga penyakit berat.

Tidak hanya mampu menyembuhkan penyakit, melainkan tempat ini diyakini dapat menjadi perantara seseorang yang ingin menggapai cita-cita, seperti menjadi polisi, tentara, pegawai dan lain sebagainya. Meski demikian, masyarakat setempat tetap berpegang dan mengembalikan semua urusan tersebut kepada Allah SWT. Dalam hal ini terdapat keseimbangan antara agama, budaya, dan keyakinan terhadap tradisi leluhur.


Adapun ritual atau prosesi penyembuhan penyakit yang dilakukan oleh masyarakat di tempat ini adalah dengan cara memandikan seseorang yang sedang sakit maupun seseorang yang memiliki hajat/keinginan/harapan. Jadi, meski di tengah modernisasi era globalisasi saat ini masyarakat pada faktanya masih meyakini tradisi-tradisi orang-orang terdahulu yang bernuansa mistis maupun mitos, seperti Undaq-Undaq Siwaq.

Selain yang telah dipaparkan di atas, masih banyak hal-hal menarik yang dapat digali dan ditelusuri dari kearifan Undaq-Undaq Siwaq melalui study lanjut. Apapun deskripsi yang disampaikan pada artikel ini kami kembalikan sepenuhnya kepada pembaca. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua guna menambah khasanah budaya nusantara.

Baca juga:
1. Kearifan Dilah Jojor bagi Masyarakat Suku Sasak
2. Kearifan Nyaweq dan Beras Pati Masyarakat Suku Sasak

Penulis: Yusril Sukma
Foto: Yusri Sukma


Comments