Cara Menggunakan Kerangka UDL dalam Merencanakan Pembelajaran


Universal Design for Learning (UDL) merupakan kerangka kerja bagi guru untuk merencanakan model pembelajaran yang mengakomodasi seluruh peserta didik dengan karakteristik yang beragam. Implementasi kerangka UDL dalam bidang pendidikan yakni advokasi, akomodasi, aksesibilitas.


Adapun penjelasan dari masing-masing implementasi sebagai berikut:

1. Advokasi
Tahapan advokasi dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan  melakukan komunikasi secara persuasif dalam upaya membangun kesadaran   bagi    semua pihak,    baik    guru    maupun   peserta   didik   mengenai   konsep keberagaman.

Advokasi  diharapkan  dapat  membangun  kesadaran  akan adanya  kebutuhan  yang  beragam  dari  setiap  peserta didik, rasa saling menghargai, percaya diri dan dapat memotivasi semua agar saling bersinergi guna melakukan perubahan dalam pembelajaran untuk keberhasilan bersama.


2. Akomodasi
Guru diharapkan dapat mendesain sebuah pembelajaran yang dapat mengakomodasi seluruh kepentingan peserta didik yang beragam. Untuk memberikan akomodasi yang sesuai dengan keberagaman peserta didiknya, guru harus terlebih dahulu melakukan pemetaan maupun identifikasi mengenai keberagaman gaya belajar peserta didik, keberagaman minat, dan juga melakukan asesmen.

Dengan demikian  guru  mendapatkan  profil  belajar peserta didik (PBS) guna mengetahui kebutuhan belajarnya. Dengan demikian, guru dimotivasi untuk merancang berbagai akomodasi dalam pembelajaran agar memenuhi kebutuhan peserta didik yang beragam.


3. Aksesibilitas
Tahap  aksesibilitas  merupakan  tahapan  yang paling diharapkan, dimana terciptanya lingkungan belajar yang telah direkayasa mampu mengakomodasi  keberagaman  peserta  didik, sehingga kebutuhan belajarnya dapat terpenuhi.

Tomlinson, (1995a, 1995b) menjelaskan bahwa dalam memulai pendekatan desain universal untuk pembelajaran mengharuskan pendidik memperhatikan tiga aspek dalam kurikulum yaitu: konten, proses, dan produk.

Konten menyangkut apa yang harus diajarkan atau apa yang guru ingin peserta didik pelajari, ketahui, dan lakukan. Sementara aspek Proses menyangkut bagaimana peserta didik memahami apa yang mereka pelajari. Sedangkan Produk menyangkut bagaimana  peserta  didik mendemonstrasikan apa yang dipelajari.



Sementara, implementasi prinsip UDL dalam merancang pembelajaran harus memperhatikan hal-hal berikut:
  1. Mengenali keberagaman peserta didik. Seorang guru harus mampu mengenal karakteristik dan kebutuhan belajar peserta didik.
  2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin menghambat pembelajaran. Indentifikasi terhadap hambatan belajar peserta didik mutlak harus dilakukan. Hal ini guna mengantisipasi hasil belajar yang tidak diinginkan.
  3. Menganalisis potensi sekolah. Setiap sekolah memiliki potensi yang berbeda-beda dalam mendukung hasil belajar peserta didik. Untuk itu, dibutuhkan hasil analisis yang tepat terkait dengan potensi yang dimiliki sekolah guna mewujudkan pembelajaran yang berkualitas.
  4. Menentukan tujuan pembelajaran yang jelas. Dalam proses pembelajaran seorang guru wajib menentukan tujuan pembelajaran. Komponen ini dibutuhkan sebagai rambu-rambu dalam mencapai hasil pembelajaran.
  5. Menciptakan lingkungan yang dapat memotivasi peserta didik untuk belajar, fleksibel dan melibatkan semua. Lingkungan belajar sangat mendukung terwujudnya proses belajar yang berkualitas. Lingkungan yang baik dapat mempengaruhi semangat belajar yang tinggi bagi peserta didik. Sebaliknya, lingkungan belajar yang tidak nyaman akan menghambat keberhasilan dalam pembelajaran.
  6. Memanfaatkan   semua  potensi  sekolah  guna  menyediakan  berbagai  representasi sumber belajar yang variatif sehingga dapat mengakomodasi keberagaman dari peserta didik. Dengan demikian semua peserta didik dengan karakteristik belajar yang berbeda-beda akan terfasilitasi dalam belajar.
  7. Memberikan  kesempatan  yang  beragam  kepada peserta  didik  dalam  proses  penilaian dengan cara mengekpresikan setiap hal yang didapatkan/dipahami dalam pembelajaran. Cara ini akan mendorong peserta didik untuk mengeksplorasikan kemampuan diri.
  8. Membantu peserta didik untuk menjadi pembelajar yang mahir. Tugas guru adalah memberikan pelayanan pendidikan yang baik dan membimbing peserta didik memperoleh gaya belajar yang sesuai dengan diri masing-masing sehingga akan muncul pembelajar-pembelajar yang mahir di bidangnya.

Comments