Koneksi Antar Materi: Refleksi dan Kesimpulan Modul 1.3 Visi Guru Penggerak


Pertanyaan Pemantik:
Apa yang Bapak/Ibu pahami mengenai kaitan peran pendidik dalam mewujudkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila pada murid-muridnya dengan paradigma inkuiri apresiatif (IA) di sekolah Bapak/Ibu?
Revisi dan rumuskan dengan penuh keyakinan, visi yang telah Bapak/Ibu buat berdasarkan jawaban pertanyaan diatas, ke dalam sebuah VISI yang membuat Bapak/Ibu bersemangat ketika membacanya, dan menggerakkan hati setiap orang yang membacanya!
.........................................................
Pada modul 1.1 telah dibahas secara komprehensif mengenai filosofi pendidikan nasional Ki Hadjar Dewantara. Dalam modul tersebut diuraikan pentingmnya memerdekakan murid, menuntun, dan menghamba pada murid. Melalui semboyan “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani” mampu diletakkan sebagai dasar pendidikan yang bertujuan untuk menuntun murid mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia dan anggota masyarakat yang seutuhnya. Dasar Pendidikan anak tersebut berhubungan dengan menuntun kodrat alam dan kodrat zaman yang dimiliki oleh murid. Sedangkan pada modul 1.2 telah dibahas mengenai nilai dan peran Guru Penggerak. Nilai dan Peran ini berkaitan dengan bagaimana seorang pendidik mampu mengimplementasi filosofis pemikiran KHD dalam pembelajaran untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan murid.

Sementara pada modul 1.3 memberikan pemahaman bagaimana visi Guru Penggerak berupa prakarsa perubahan dapat diwujudkan melalui pendekatan paradigma inkuiri apresiatif (IA). Pendekatan ini diharapkan dapat menghadirkan perubahan positif dalam pembelajaran dan pendidikan. Menurut Cooperrider & Whitney (2005), Inkuiri Apresiatif adalah suatu filosofi, suatu landasan berpikir yang berfokus pada upaya kolaboratif menemukan hal positif dalam diri seseorang, dalam suatu organisasi dan dunia di sekitarnya baik di masa lalu, masa kini maupun masa depan. Ia berpendapat juga bahwa saat ini kita hidup pada zaman yang membutuhkan mata yang dapat melihat dan mengungkap hal yang benar dan baik. Mata yang mampu membukakan kemungkinan perbaikan dan memberikan apresiasi atas hal yang sudah berjalan baik. Bila organisasi lebih banyak membangun sisi positif yang dimilikinya, maka kekuatan sumber daya manusia dalam organisasi tersebut dipastikan akan meningkat dan kemudian organisasi akan berkembang secara berkelanjutan.

Dengan demikian, koneksi antar modul 1.1 dan 1.2 dengan modul 1.3 menunjukkan hubungan yang sangat erat. Sebuah visi perubahan besar dapat diwujudkan dengan memanfaatkan segala potensi diri maupun aset yang dimiliki melalui internalisasi nilai dan peran seorang Guru Penggerak, sehingga filosofi pendidikan nasional KHD dapat terwujud untuk menciptakan murid-murid yang merdeka, selamat, dan bahagia. Adapun rumusan Visi maupun prakarsa perubahan yang telah direvisi berdasarkan keyakinan yang kuat untuk mendorong semangat dalam melakukan perubahan positif yakni “Menuju Generasi Indonesia Emas 2045 yang Berkarakter, Cendekia, dan Berdaya Saing Global”. Dengan menggunakan tahapan A-T-A-P dan analisis BAGJA maka prakarsa perubahan melalui Visi ini diyakini dapat membangun perubahan besar dalam pendidikan yang lebih maju.


Oleh: Muhamad Ali Muis, S.Pd., Gr.
Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 9 Tahun 2023
Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat

Comments