Kearifan "Popot Sembeq" Masyarakat Suku Sasak

Kearifan lokal adalah cerminan cara hidup suatu masyarakat. Kearifan lokal merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu masyarakat. Hal ini merupakan warisan dari orang terdahulu. Kearifan lokal sebagai suatu pengetahuan yang ditemukan oleh masyarakat lokal tertentu melalui kumpulan pengalaman dan pemahaman yang terdapat dalam budaya suatu daerah.

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat, segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan atau tradisi yang di miliki oleh masyarakat itu sendiri. Kebudayaan pada dasarnya merupakan segala macam bentuk gejala kemanusiaan.baik yang mengacu pada sikap, perilaku, kebiasaan, tradisi, adat-istiadat, dan lain sebagainya, dengan kata lain, kebudayaan merupakan fakta kompleks yang selain memiliki kekhasan juga memiliki ciri yang bersifat universal.

Secara umum kebudayaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara belajar dan berusaha, yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Bentuk dari kebudayaan sangat banyak sekali, salah satunya ritual. Ritual yang berdasarkan tradisi biasanya memiliki unsur magis dan memiliki tujuan tertentu dalam pelaksanaannya, sesuai dengan kepercayaan masyarakat yang melaksanakan ritual tersebut.

Pulau Lombok merupakan salah satu pulau yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dimana Lombok dikenal sangat kaya dengan tradisi, budaya dan nilai-nilai kepercayaan lokal yang masih dipertahankan oleh masyarakat suku Sasak hingga saat ini. Selain itu juga berbagi macam perilaku kesehatan yang dilakukan salah satunya yaitu dengan melakukan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional adalah pengobatan atau perawatan dengan cara obat dan pengobatannya yang mengacu pada pengalaman, keterampilan turun menurun, dan pendidikan atau pelatihan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat, salah satunya yaitu “popot” dan “sembeq”.

Popot dan Sembeq merupakan tradisi atau ritual yang diwarisi dari generasi ke generasi berikutnya berdasarkan pengalaman dan kepercayaan masyarakat suku Sasak yang berasal dari nenek moyang terdahulu.

Popot dalam bahasa Sasak berarti pemijatan di bagian kepala. Tujuannya yaitu sebagai pengobatan yang disertai dengan do'a/dijampi. Popot itu sendiri dilakukan oleh orang tertentu atau dukun (dalam bahasa sasak disebut dengan Belian).

Prosesi popot ini pula merupakan ritual yang sakral bagi masyarakat Sasak di Lombok. Artinya, popot bukan hanya sebatas sistem pengobatan biasa, melainkan sebuah ritual sakral. Untuk melakukan ritual popot itu sendiri, masyarakat akan disuruh menyediakan atau membawa sejumlah barang atau orang Sasak menyebutnya dengan “andang- andang” yang semacam benda simbolis yang harus dibawa pada saat akan melakukan ritual popot. Andang-andang tersebut berupa beras, kapas, pinang, sirih, atau bahkan bisa sampai berupa uang tunai. Andang-andang tersebut kemudian ditempatkan dalam satu wadah khusus karena ini merupakan salah satu prasyarat pelaksanaan ritual tersebut.

Popot itu ialah kegiatan memijit kepala yang dimulai dari tengkuk hingga ke seluruh bagian kepala. Manfaat dari pijitan ini adalah dapat melancarkan peredaran darah di bagian kepala sehingga kepala akan terasa lebih nyaman dan ringan. Menurut kepercayaan orang Sasak zaman dahulu, apabila merasakan sakit kepala, pusing atau semacamnya, jika di popot maka akan langsung sembuh.

Sementara untuk sembeq, merupakan salah satu ritual pengobatan tradisional juga yang ada di Lombok. Ritual sembeq ini diyakini menjadi salah satu kearifan lokal yang menjaga hubungan manusia dengan alam.

Ritual sembeq ini memiliki beberapa bahan baku yang harus ada pada saat ritual berlangsung, seperti buah pinang, kapur dan daun sirih. Kemudian dukun/belian akan meracik dengan cara mengunyah buah pinang, kapur dan daun sirih sambil dibacakan do'a/jampi dengan tujuan agar orang yang akan di Sembeq diberikan kesehatan serta kebahagiaan. Proses ini dinamakan dengan "mamaq". Setelah itu dukun/belian akan menempelkan racikan Sembeq yang telah dibuat tadi pada kening pasiennya. Sembeq ini dipercaya akan menghalangi/menghilangkan roh masuk ke dalam tubuh manusia kembali. Hal ini dikarenakan terdapat mantra/jampi yang melekat pada Sembeq sebagai pelindung.

Popot dan Sembeq adalah dua ritual yang berbeda, tetapi ada juga dukun/belian yang melakukan kedua ritual tersebut secara bersamaan. Misalnya, melakukan ritual popot terlebih dahulu baru kemudian melakukan Sembeq di akhir prosesi ritual agar penyakit yang diderita seseorang tidak akan kembali. Kedua ritual ini diyakini oleh masyarakat suku Sasak secara turun-temurun sebagai ritual untuk mengetahui penyakit yang tidak bisa terdeteksi oleh medis.

Penulis: Nanik Adrianti Rahmana



Comments