Hulwani di Mata Keluarga dan Masyarakat

Hulwani, S.Pd.MM.


HULWANI. Lelaki kelahiran Murbaya, 14 Maret 1966 Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah. Masa kecil dan pendidikan dasarnya Ia jalani di kampung kelahirannya. Suami dari Masiah sekaligus bapak dari 5 orang anak (Hilida Suci Irawani, Turema Pandini, Brilian Siliwangi, Hediyat Beni Yuan, dan Hauzan Ghany Ahwazy) itu dikenal sangat bertanggungjawab oleh keluarga dan masyarakat.

Usai menyelesaikan Sekolah Pendidikan Guru Negeri (SPGN) Mataram tahun 1985, Ia kemudian melanjutkan pendidikannya pada program Sarjana Psikologi Pendidikan dan Bimbingan di IKIP Mataram. Terakhir menuntaskan program magister manajemen pendidikannya di STIE-PBM Jakarta Tahun 2016.

Berbekal pendidikan tersebut Ia memiliki segudang pengalaman bertugas mulai dari menjadi guru Sekolah Dasar (SD) selama 17 tahun sejak tahun 1986 hingga tahun 2003. Kemudian menjadi guru Bimbingan Konsling (BK) di SMAN 1 Pringgarata dari tahun 2003 hingga tahun 2012 (9 tahun). Dengan berbagai prestasi yang Ia torehkan selama bertugas menjadi guru BK, Ia kemudian diangkat menjadi kepala sekolah di  tempat yang sama.

Disamping mengemban tugas formal Ia juga berperan aktif dalam berbagai kegiatan masyarakat. Sejak masih muda Ia dipercaya masyarakat untuk membina remaja di kampungnya melalui karang taruna Desa Murbaya. Selain itu, Ia juga membina kelompok tani dan saat ini dipercaya sebagai ketua pembangunan Masjid Murbaya.


Selain pendidikan dan karir yang baik, serta pengabdiannya pada masyarakat yang totalitas, Ia juga seorang seniman yang mahir dalam bernyanyi dan bermain musik.

Aktifitas Hulwani, S.Pd.,MM

Sebagai orang yang berjiwa seni, nampak dari kejauhan Ia menikmati aktivitas membantu pekerja mengecat hiasan lingkungan sekolah. Ia tidak menyadari dirinya sedang difoto. Kami tahu bahwa Ia tidak akan suka difoto pada moment-moment seperti ini. Baginya, difoto saat sedang bekerja hanyalah pencitraan semata.

Kerendahan hatinya itulah yang membuat Ia mengabdi sebagai kepala sekolah di SMAN 1 Pringgarata 2 periode (2012-2019). Kepemimpinannya yang penuh tanggungjawab dan berprestasi menjadikannya sebagai tauladan bagi orang lain. Semangat “berbagi” yang ia tanamkan pada dirinya dan orang lain tidak diragukan lagi.

Kami juga tidak heran ketika Ia tidak berambisi untuk mengejar dunia dan bergelimang harta. Ucapan dan harapan terbesar yang pernah kami dengar bahwa setelah pensiun kelak, Ia akan habiskan masa tuanya menjadi Marbot Masjid. Aamiin.

Comments

Post a Comment

Cara bicara menunjukkan kepribadian, berkomentarlah dengan baik dan sopan…